Selasa, 13 Mei 2014

Penjelasan Deret Bowen (Kontinyu dan Diskontinyu)


PENDAHULUAN

            Novan Levi Bowen pada tahun 1922, mengemukakan sebuah teori mengenai proses urutan pengkristalan magma atau yang biasa disebut “deret bowen”. Beliau mengemukakan bahwa deret bowen menjelaskan bagaimana proses pembentukan mineral, khususnya mineral pada batuan beku, yaitu mineral yang mengandung silikat yang kemudian mengkrsital langsung dari magma berdasarkan penurunan temperatur. Riset ini dilakukan dengan cara mengambil sampel magma cair dan memasukkannya kedalam suatu alat yang fungsinya memberti tekanan dan suhu yang dianggap sama dengan keadaan di bumi. Dengan berjalannya waktu serta dengan diturunkannya suhu dan tekanannya dengan analogi seperti penurunan magma itu seperti magma yang sudah keluar ke permukaan bumi, maka didapat suatu hasil dari eksperimen ini yaitu ternyata magma itu mulai membeku dan terus berubah membentuk suatu urutan mineral. Sehingga dari riset ini dibuatlah deret bowen yang sampai sekarang digunakan tabel untuk menjelaskan tentang ururtan pembekuaan magma. Mineral silikat merupakan mineral utama pembentuk batuan atau juga disebut RFM (Rock Forming Mineral). Unsur-unsur utamanya adalah O (oksigen), Si (silikat), Al(aluminium), Fe(besi), Ca (Kalsium), Na (natrium), K (kalium), dan Mg (magnesium). Sehingga batuan beku adalah batuan yang terbentuk langsung dari magma melalui proses pengkristan magma. Dalam proses pengkristalan magma tersebut terbagi menjadi 2 proses, yaitu yang terbentuk secara berurutan (kontinyu) dan tidak secara berurutan (diskontinyu) yang nanti akan dijelaskan pada deret bowen.


PEMBAHASAN


            Dalam deret bowen terdapat dua deret pembentukan mineral-mineral ini dari yang terbentuk pada suhu tinggi yang bersifat ultrabasa hingga ke bawah menjadi mineral asam, yaitu deret kontinyu dan deret diskontinyu. Derek kontinyu digambarkan pada reaksi pada bagian kanan deret reaksi bowen dan deret diskontinyu pada bagian kiri deret reaksi bowen.
(Tabel 1. Deret Bowen)
            Deret kontinyu menggambarkan pembentukan feldspar plagioklas yang dimulai dari anorthite yang kaya akan Ca (kalsium) menjadi Oligoklas yang kaya akan Na(natrium). Pada deret ini disebut deret kontinyu karena pembentukan mineral yang satu dengan mineral yang lain dalam satu deret memiliki hubungan yang dekat seperti bitownite yang memiliki rumus kimia (Na, Ca) Al (Al,Si,)Si2O8 sangat berhubungan dengan pembentukan mineral andesin yang juga memiliki rumus kimia yang sama hanya saja nanti ada perbedaan dalam komposisi Na (natrium) dan Ca (kalsium) atau Al (aluminium) dan Si (silikon) yaitu (Na, Ca) Al, 2Si3, 2O8 .
            Pada deret diskontinyu menggambarkan pembentukan mineral-mineral seperti olivine, piroksen, amfibol, dan biotit. Pembentukan ini dimulai dari olivin kemudian semakin ke bawah menjadi biotit. Deret ini disebut deret diskontinyu dikarenakan tidak terdapat hubungan dalam pembentukan mineral-mineral ini dimana sebagai contoh olivin memiliki rumus kimia XSiO4 sedangkan mineral seperti biotit memiliki rumus kimia K(Mg, Fe2+)3(Al, Fe3+)Si3O10(OH,F)2 dapat dilihat bahwa perbedaan rumus kimia yang sangat mencolok, oleh karen itu deret ini disebut deret diskontinyu karena tidak terdapatnya hubungan antara  mineral yang terbentuk pertama dan yang terbentuk setelahnya.
            Akan tapi kedua deret ini bertemu pada satu titik dimana dalam deret ini membentuk huruf seperti (Y). Kedua deret ini bertemu pada pembentukan K-Feldspar, kemudian berlanjut ke pembentukan muscovite, dan kuarsa.

KESIMPULAN
            Deret bowen adalah deret yang menjelaskan urutan pengkristalan magma berdasarkan temperature pembentukan magma tersebut. Dimana pembentukan magma ini ditentukan berdasarkan pada derajat kristalisasi dan lama pendinginan magma, dan berpengaruh pada sifat yang akan dibawa oleh mineral yang terbentuk. Komposisi kimia, reaksi unsur, dan proses keterbentukannya mineral menjadi jawaban mengapa terdapat deret kontinyu dan deret diskontinyu pada deret bowen. Dengan mempelajari deret bowen kita dapat menentukan apakah suatu mineral dapat berasosiasi dengan mineral lain.

DAFTAR PUSTAKA

Fenton, C.L & Fenton M.A 1940. The Rock Book. New York : Doubleday & Company, Inc.
Magetsari, N.A, Abdullah, C.A, Brahmantyo, B. Catatan Kuliah GL-211 Geologi Fisik. Bandung : penerbit ITB
Soetoto, S.U 2001. Geologi. Yogyakarta : Laboratorium Geologi Dinamik Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada.



2 komentar:

  1. Very Nice Information.

    Untuk informasi lebih lanjut mengenai deret bowen, mungkin kamu bisa mengunjungi web saya :

    https://www.mesinmilenial.com/deret-bowen-pdf.html

    Saya mencoba merangkum penjelasan deret bowen dari paper yang dipublikasikan oleh John J. Thomas dan tersedia juga link pdfnya untuk anda download.

    Thanks!

    BalasHapus
  2. Casino Near Hollywood, LA - Mapyro
    Casino Near Hollywood, LA. 안성 출장마사지 2,400 West Lafayette 포항 출장샵 Ave. · (702) 952-3100 · Visit Website · Mapyro · Casino Near Hollywood, LA. 2.5 miles to the 강원도 출장안마 beach · 경상남도 출장마사지 View map 태백 출장샵

    BalasHapus