Selasa, 13 Mei 2014

BUMI DAN ALAM SEMESTA


BUMI DAN ALAM SEMESTA
PENDAHULUAN

Kejadian - kejadian mekanisme alam yang terjadi saat ini merupakan salah satu proses kelanjutan dari peristiwa alam yang terjadi pada zaman dulu. Namun berbeda dengan dulu, peristiwa alam yang sekarang searti dengan pengolahan bumi dimana bumi yang sudah ada masih terus mengalami pembentukan, baik secara alami seperti erosi, abrasi, gunung meletus, pergeseran lempeng, pembentukan delta maupun akibat perbuatan manusia seperti penambangan, pengeboran minyak, reboisasi sampai dalam jangka waktu tertentu bumi beserta isinya terus menerus mengalami perubahan. Lalu bagaimana dengan peristiwa alam yang terjadi pada milyaran bahkan trilyunan tahun yang lalu. Saat keadaan masih kosong kemudian terjadi bermacam - macam proses hingga terbentuklah galaksi, tata surya, matahari, serta planet – planet termasuk Bumi.


KONSEP DASAR

Teori Tentang Terbentuknya Bumi
        Bumi adalah planet tempa ttinggal seluruh makhluk hidup beserta isinya. Sebagai tempat tinggal makhluk hidup, bumi tersusun atas beberapa lapisan bumi, bahan-bahan material pembentuk bumi, dan seluruh kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Bentuk permukaan bumi berbeda-beda, mulai dari daratan, lautan, pegunungan, perbukitan, danau, lembah,dan sebagainya. Bumi sebagai salah satu planet yang termasuk dalam sistem tatasurya di alam semesta ini tidak diam seperti apa yang kita perkirakan selama ini,melainkan bumi melakukan perputaran pada porosnya (rotasi) dan bergerak mengelilingi matahari (revolusi) sebagai pusat sistem tata surya. Hal inilah yangmenyebabkan terjadinya siang malam dan pasang surut air laut. Oleh karena itu, proses terbentuknya bumi tidak terlepas dari proses terbentuknya tata surya kita.
1. Teori Bigbang
Teori ini adalah yang paling terkenal.Berdasarkan Teori Big Bang, proses terbentuknya bumi berawal dari puluhan milyar tahun yang lalu.Pada awalnya terdapat gumpalan kabut raksasayang berputar pada porosnya. Putaran yang dilakukannya tersebut memungkinkan bagian-bagian kecil dan ringan terlempar ke luar dan bagian besar berkumpul di pusat, membentuk cakram raksasa. Suatu saat, gumpalan kabut raksasa itu meledak dengan dahsyat di luar angkasa yang kemudian membentuk galaksi dan nebula-nebula.Selama jangka waktu lebih kurang 4,6 milyar tahun, nebula-nebula tersebut membeku dan membentuk suatu galaksi yang disebut dengan nama Galaksi Bima Sakti, kemudian membentuk sistem tatasurya. Sementara itu, bagian ringan yang terlempar ke luar tadi mengalami kondensasi sehingga membentuk gumpalan-gumpalan yang mendingin dan memadat. Kemudian, gumpalan-gumpalan itu membentuk planet-planet, termasuk planet bumi.
2. Teori Kabut Lant-Laplace
Sejak jaman sebelum Masehi, para ahli telah banyak berfikir dan melakukan analisis terhadap gejala-gejala alam. Mulai abad ke 18 para ahli telah memikirkan proses terjadinya Bumi. Adapun tentang teori kabut (nebula) yang dikemukakan oleh Immanuel Kant (1755) danPiere de Laplace (1796), Mereka terkenal dengan Teori Kabut Kant-Laplace. Dalam teori ini dikemukakan bahwa di jagat raya terdapat gas yang kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula). Gaya tarik-menarik antar gas ini membentuk kumpulan kabut yang sangat besar dan berputar semakin cepat. Dalam proses perputaran yang sangat cepat ini, materi kabut bagian khatulistiwa terlempar memisah dan memadat (karena pendinginan). Bagian yang terlempar inilah yang kemudian menjadi planet-planet dalam tatasurya (termasuk terbentuknya planet bumi).
3.  Teori Plantesimal
Seabad sesudah teori kabut tersebut, muncul teori Planetesimal yang dikemukakan oleh Chamberlin dan Moulton. Teori ini mengungkapkan bahwa pada mulanya telah terdapat matahari asal. Pada suatu ketika, matahari asal ini didekati oleh sebuah bintang besar, yang menyebabkan terjadinya Akibat tenaga penarikan matahari asal tadi, terjadilah ledakan-ledakan yang hebat. Gas yang meledak ini keluar dari atmosfer matahari ,kemudian mengembun dan membeku sebagai benda-benda yang padat, dan disebut planetesimal. Planetesimal ini dalam perkembangannya menjadi planet-planet, dan salah satunya adalah planet Bumi kita. Pada dasarnya, proses-proses teoritis terjadinya planet-planet dan bumi, dimulai daribenda berbentuk gas yang bersuhu sangat panas. Kemudian karena proses waktu dan perputaran cepat, maka terjadi pendinginan yang menyebabkan pemadatan (pada bagian luar). Adapun tubuh Bumi bagian dalam masih bersuhu tinggi.
4. Teori Pasang Surut Gas
Teori ini dikemukakan oleh Jeans dan Jeffreys, yakni bahwa sebuah bintang besar mendekati matahari dalam jarak pendek, sehingga menyebabkan terjadinya pasang surut pada tubuh matahari, saat matahari itu masih berada dalam keadaan gas. Terjadinya pasang surut air laut yang kita kenal di Bumi, ukuranya sangat kecil. Penyebabnya adalah kecilnya massa bulan dan jauhnya jarak bulan ke Bumi (60 kaliradius orbit Bumi). Tetapi, jika sebuah bintang yang bermassa hampir sama besar dengan matahari mendekati matahari, maka akan terbentuk semacam gunung-gunung gelombang raksasa pada tubuh matahari, yang disebabkan oleh gaya tarik bintang tadi. Gunung-guung tersebut akan mencapai tinggi yang luar biasa dan membentuk semacam lidah pijar yang besar sekali, menjulur dari massa matahari tadi dan merentang kearah bintang besar itu. Dalam lidah yang panas ini terjadi perapatan gas-gas dan akhirnya kolom-kolom ini akan pecah, lalu berpisah menjadi benda-benda tersendiri, yaitu planet-planet.Bintang besar yang menyebabkan penarikan pada bagian-bagian tubuh matahari tadi, melanjutkan perjalanan di jagat raya, sehingga lambat laun akan hilang pengaruhnya terhadap-planet yang berbentuk tadi. Planet-planet itu akan berputar mengelilingi matahari dan mengalami proses pendinginan.Proses pendinginan ini berjalan dengan lambat pada planet-planet besar, seperti Yupiter dan Saturnus, sedangkan pada planet-planet kecil seperti Bumi kita, pendinginan berjalan relatif lebih cepat. Sementara pendinginan berlangsung, planet-planet itu masih mengelilingi matahari pada orbit berbentuk elips, sehingga besar kemungkinan pada suatu ketika merakaakan mendekati matahari dalam jarak yang pendek. Akibat kekuatan penarikan matahari, maka akan terjadi pasang surut pada tubuh-tubuh planet yang baru lahir itu. Matahari akan menarik kolom-kolom materi dari planet-planet, sehingga lahirlah bulan-bulan (satelit-satelit) yang berputar mengelilingi planet-planet. Peranan yang dipegang matahari dalam membentuk bulan-bulan ini pada prinsipnya sama dengan peranan bintang besar dalam membentuk planet-planet, seperti telah dibicarakan diatas.
5. Teori Bintang Kembar
Teori ini dikemukakan oleh seorang ahliAstronomi R.A Lyttleton. Menurut teori ini, galaksi berasal dari kombinasi bintang kembar. Salah satu bintang meledak sehingga banyak material yang terlempar. Karena bintang yang tidak meledak mempunyai gaya gravitasiyang masih kuat, maka sebaran pecahan ledakan bintang tersebut mengelilingi bintang yang tidak meledak. Bintang yang tidak meledak itu adalah matahari, sedangkan pecahan bintang yang lain adalah planet-planet yang mengelilinginya.

PEMBAHASAN

BUMI DAN ALAM SEMESTA TERKAIT GEOLOGI
c.Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak bumi. (Perubahan di bumi disebabkan oleh perubahaniklim dan cuaca).

        Para ahli geologi mempunyai hipotesa bahwa bumi kita telah terbentuk sekitar sekitar 4,6 milyar tahun yang lalu bersamaan dengan planet-planet lain yang membentuk tatasurya dengan matahari sebagai pusatnya. Menurut teori kabut (Nebula) pembentukan sistem tata surya itu berlangsung dalam tiga tahap:
a. Matahari dan planet-planet lainnya masih berbentuk gas, kabut yang begitu pekat dan besar
b. Kabut tersebut berputar dan berpilin dengan kuat, dimana pemadatan terjadi di pusat lingkaran yang kemudian membentuk matahari. Pada saat yang bersamaan materi lainpun terbentuk menjadi massa yang lebih kecil dari matahari yang disebut sebagai planet, bergerak mengelilingi matahari.
c. Materi-materi tersebut tumbuh makin besar dan terus melakukan gerakan secara teratur mengelilingi matahari dalam satu orbit yang tetap dan membentuk Susunan Keluarga Matahari
Sementara itu sejarah kehidupan di bumi baru dengan berbagai makhluk hidupnya diperkirakan terjadi pada 3.500.000.000 tahun lalu dengan munculnya micro-organisma sederhana yaitu bakteri dan ganggang. Kemudian pada 1.000.000.000 tahun lalu baru muncul organisme bersel banyak. Baru pada sekitar 540.000.000 tahun yang lalu kehidupan di bumi yang semakin komplek secara bertahap mulai berevousi. Perkembangan tumbuhan diawali oleh Pteridofita (tumbuhan paku), Gimnosperma (tumbuhan berujung) dan terakhir Angiosperma (tumbuhan berbunga). Sedangkan perkembangan hewan dimulai dari invertebrata, ikan, amfibia, reptilia, burung dan terakhir mamalia, kemudian terakhir kali muncul manusia.
        Dalam perkembangannya, planet bumi terus mengalami proses secara bertahap hingga terbentuk seperti sekarang ini. Ada tiga tahap dalam proses pembentukan bumi, yaitu:
a.Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan belum mengalami perlapisan atau perbedaan unsur. 
b.Pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya diferensiasi. Material besi yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam, sedangkan yang berat jenisnya lebih ringan akan bergerak ke permukaan.


Bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat dihuni oleh berbagai jenis mahluk hidup. Permukaan bumi terdiri dari daratan dan lautan. Secara struktur, lapisan bumi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut:

1. Kerak bumi (crush) merupakan kulit bumi bagian luar (permukaan bumi). Tebal lapisan kerak bumi mencapai 70 km dan merupakan lapisan batuan yang terdiri dari batu-batuan basa dan masam. Lapisan ini menjadi tempat tinggal bagi seluruh mahluk hidup. Suhu di bagian bawah kerak bumi mencapai1.100oC. Lapisan kerak bumi dan bagian di bawahnya hingga kedalaman 100 km dinamakan litosfer 
2. Selimut atau selubung (mantle) merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan kerak bumi. Tebal selimut bumi mencapai 2.900 km dan merupakan lapisan batuan padat. Suhu di bagian bawah selimut bumi mencapai 3.000oC.
3. Inti bumi (core), yang terdiri dari material cair, dengan penyusun utama logam besi (90%), nikel (8%), dan lain-lain yang terdapat pada kedalaman 2900 ± 5200km. Lapisan ini dibedakan menjadi lapisan inti luar dan lapisan inti dalam. Lapisan inti luar tebalnya sekitar 2.000 km dan terdiri atas besi cair yang suhunya mencapai 2.200oC. Inti dalam merupakan pusat bumi berbentuk bola dengan diameter sekitar 2.700 km. Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi yang suhunya mencapai 4.500oC.

KESIMPULAN
          Bumi Indonesia dengan segala isinya merupakan bagian dari planet bumi yang tercipta melalui evolusi sejarah sejak milyaran tahun yang lalu. Dari penemuan fosil-fosil yang merupakan sisa-sisa bukti kehidupan masa lalu, menunjukkan bahwa bumi Indonesia dan seisinya bukanlah lebih muda dibandingkan dengan belahan bumi lainnya.
Ada beberapa teori mengenai pembentukan Bumi :
1.Teori Bigbang Dari gumpalan kabut yang berputar sangat cepat hingga melontarkan bagian - bagian kecil dari kabut tersebut. Material tersebut mengalami pendinginan dan memadat hingga membentuk benda - benda langit seperti planet (termasuk Bumi).
2. Teori kabut Kant – Laplace Bumi dan planet lainnya berasal dari kabut yang terlempar dari kumpulan nebula dan mengalami kondensasi.
3. Teori Planetesimal Bumi terbentuk dari gas - gas yang meledak keluar dari atmosfer matahari akibat gaya tarik - menarik antara matahari dengan sebuah bintang besar.
4. Teori Pasang Surut Gas Sebuah bintang mendekat ke matahari dan menyebabkan pasang surutnya gas pada tubuh matahari. Gas tersebut menjilat keluar mengikuti arah bintang. Lama kelamaan lidah mengalami perapatan gasdan material - materialnya pecah lalu mengalami pendinginan menjadi planet - planet.
5. Teori Bintang
Kembar Terdapat dua bintang yang bentuknya sama dimana salah satunya pecah dan membentuk planet - planet. Sedang bintang yang satunya menjadi matahari. Dari teori - teori di atas dapat di simpulkan bahwa, Bumi terbentuk dari bagian kecil ringan yang terlempar ke luar saat gumpalan kabut raksasa berotasi, atau meledak.
Secara struktural bumi tersusun atas :
1.Kerak Bumi(crush), kurang lebih 70 km, lapisan dimana makhluk hidup tinggal.
2. Mantel, kurang lebih 2900 km, lapisan yang banyak mengandung batuan padat
3. Inti Bumi(core), kurang lebih 5200 km, penyusun lapisan ini adalah besi dan nikel.



DAFTAR PUSTAKA

Varberg, D & Purcell, E.J. 1997. Future Science. Prentice Hall.

Hendro Darmodjo dan Yeni Kaligis. 2004. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Universitas Terbuka.

Scribd. 2008. Bumi, Bulan, Dan Alam Semesta. Diambil dari http://www.scribd.com/doc/60399500/Bumi-Bulan-Dan-Alam-Semesta diakses pada tanggal 17 Maret 2012






Tidak ada komentar:

Posting Komentar