BUMI DAN ALAM
SEMESTA
PENDAHULUAN
Kejadian - kejadian
mekanisme alam yang terjadi saat ini merupakan salah satu proses kelanjutan
dari peristiwa alam yang terjadi pada zaman dulu. Namun berbeda dengan dulu,
peristiwa alam yang sekarang searti dengan pengolahan bumi dimana bumi yang
sudah ada masih terus mengalami pembentukan, baik secara alami seperti erosi,
abrasi, gunung meletus, pergeseran lempeng, pembentukan delta maupun
akibat perbuatan manusia seperti penambangan, pengeboran minyak, reboisasi
sampai dalam jangka waktu tertentu bumi beserta isinya terus menerus mengalami
perubahan. Lalu bagaimana dengan peristiwa alam yang terjadi pada milyaran
bahkan trilyunan tahun yang lalu. Saat keadaan masih kosong kemudian terjadi
bermacam - macam proses hingga terbentuklah galaksi, tata surya, matahari,
serta planet – planet termasuk Bumi.
KONSEP DASAR
Teori Tentang Terbentuknya Bumi
Bumi adalah planet tempa ttinggal seluruh makhluk
hidup beserta isinya. Sebagai tempat tinggal makhluk hidup, bumi tersusun
atas beberapa lapisan bumi, bahan-bahan material pembentuk bumi, dan seluruh kekayaan
alam yang terkandung di dalamnya. Bentuk permukaan bumi berbeda-beda,
mulai dari daratan, lautan, pegunungan, perbukitan, danau, lembah,dan
sebagainya. Bumi sebagai salah satu planet yang termasuk dalam sistem tatasurya
di alam semesta ini tidak diam seperti apa yang kita perkirakan selama
ini,melainkan bumi melakukan perputaran pada porosnya (rotasi) dan
bergerak mengelilingi matahari (revolusi) sebagai pusat sistem tata surya.
Hal inilah yangmenyebabkan terjadinya siang malam dan pasang surut air laut.
Oleh karena itu, proses terbentuknya bumi tidak terlepas dari proses
terbentuknya tata surya kita.
1. Teori Bigbang
Teori
ini adalah yang paling terkenal.Berdasarkan Teori Big Bang, proses
terbentuknya bumi berawal dari puluhan milyar tahun yang lalu.Pada
awalnya terdapat gumpalan kabut raksasayang berputar pada porosnya. Putaran
yang dilakukannya tersebut memungkinkan bagian-bagian kecil dan ringan
terlempar ke luar dan bagian besar berkumpul di pusat, membentuk cakram
raksasa. Suatu saat, gumpalan kabut raksasa itu meledak dengan dahsyat di
luar angkasa yang kemudian membentuk galaksi dan nebula-nebula.Selama jangka waktu
lebih kurang 4,6 milyar tahun, nebula-nebula tersebut membeku dan membentuk
suatu galaksi yang disebut dengan nama Galaksi Bima Sakti, kemudian membentuk
sistem tatasurya. Sementara itu, bagian ringan yang terlempar ke luar tadi
mengalami kondensasi sehingga membentuk gumpalan-gumpalan yang mendingin dan
memadat. Kemudian, gumpalan-gumpalan itu membentuk
planet-planet, termasuk planet bumi.
2. Teori Kabut Lant-Laplace
Sejak jaman sebelum Masehi, para ahli
telah banyak berfikir dan melakukan analisis terhadap gejala-gejala alam.
Mulai abad ke 18 para ahli telah memikirkan proses terjadinya Bumi. Adapun
tentang teori kabut (nebula) yang dikemukakan oleh Immanuel Kant (1755) danPiere de Laplace (1796), Mereka terkenal dengan
Teori Kabut Kant-Laplace. Dalam teori ini dikemukakan
bahwa di jagat raya terdapat gas yang kemudian berkumpul menjadi kabut
(nebula). Gaya tarik-menarik antar gas ini membentuk kumpulan kabut yang
sangat besar dan berputar semakin cepat. Dalam proses perputaran yang sangat
cepat ini, materi kabut bagian khatulistiwa terlempar memisah dan memadat
(karena pendinginan). Bagian yang terlempar inilah yang kemudian menjadi
planet-planet dalam tatasurya (termasuk terbentuknya planet bumi).
3. Teori
Plantesimal
Seabad
sesudah teori kabut tersebut, muncul teori Planetesimal yang dikemukakan oleh Chamberlin
dan Moulton. Teori ini mengungkapkan bahwa pada mulanya telah terdapat matahari
asal. Pada suatu ketika, matahari asal ini didekati oleh sebuah bintang besar,
yang menyebabkan terjadinya Akibat tenaga penarikan matahari asal tadi,
terjadilah ledakan-ledakan yang hebat. Gas yang
meledak ini keluar dari atmosfer matahari ,kemudian mengembun dan membeku
sebagai benda-benda yang padat, dan disebut planetesimal. Planetesimal ini
dalam perkembangannya menjadi planet-planet, dan salah satunya adalah planet
Bumi kita. Pada dasarnya, proses-proses teoritis terjadinya planet-planet dan
bumi, dimulai daribenda berbentuk gas yang bersuhu sangat panas. Kemudian karena proses waktu dan perputaran cepat, maka terjadi
pendinginan yang menyebabkan pemadatan (pada bagian luar). Adapun tubuh
Bumi bagian dalam masih bersuhu tinggi.
4. Teori
Pasang Surut Gas
Teori ini dikemukakan oleh Jeans dan
Jeffreys, yakni bahwa sebuah bintang besar mendekati matahari dalam jarak
pendek, sehingga menyebabkan terjadinya pasang surut pada tubuh matahari, saat
matahari itu masih berada dalam keadaan gas. Terjadinya pasang surut air laut
yang kita kenal di Bumi, ukuranya sangat kecil. Penyebabnya adalah kecilnya
massa bulan dan jauhnya jarak bulan ke Bumi (60 kaliradius orbit Bumi). Tetapi,
jika sebuah bintang yang bermassa hampir sama besar dengan matahari
mendekati matahari, maka akan terbentuk semacam gunung-gunung gelombang raksasa
pada tubuh matahari, yang disebabkan oleh gaya tarik bintang tadi. Gunung-guung tersebut akan mencapai tinggi yang luar biasa dan
membentuk semacam lidah pijar yang besar sekali, menjulur dari massa
matahari tadi dan merentang kearah bintang besar itu. Dalam lidah yang panas
ini terjadi perapatan gas-gas dan akhirnya kolom-kolom ini akan pecah, lalu
berpisah menjadi benda-benda tersendiri, yaitu planet-planet.Bintang besar yang
menyebabkan penarikan pada bagian-bagian tubuh matahari tadi, melanjutkan
perjalanan di jagat raya, sehingga lambat laun akan hilang pengaruhnya terhadap-planet
yang berbentuk tadi. Planet-planet itu akan berputar mengelilingi matahari dan
mengalami proses pendinginan.Proses pendinginan ini berjalan dengan lambat pada
planet-planet besar, seperti Yupiter dan Saturnus, sedangkan pada planet-planet
kecil seperti Bumi kita, pendinginan berjalan relatif lebih cepat. Sementara
pendinginan berlangsung, planet-planet itu masih mengelilingi
matahari pada orbit berbentuk elips, sehingga besar kemungkinan pada suatu
ketika merakaakan mendekati matahari dalam jarak yang pendek. Akibat kekuatan
penarikan matahari, maka akan terjadi pasang surut pada tubuh-tubuh planet yang
baru lahir itu. Matahari akan menarik kolom-kolom materi dari planet-planet,
sehingga lahirlah bulan-bulan (satelit-satelit) yang berputar mengelilingi
planet-planet. Peranan yang dipegang matahari dalam membentuk bulan-bulan ini
pada prinsipnya sama dengan peranan bintang besar dalam membentuk
planet-planet, seperti telah dibicarakan diatas.
5. Teori
Bintang Kembar
Teori ini
dikemukakan oleh seorang ahliAstronomi R.A Lyttleton. Menurut teori ini, galaksi
berasal dari kombinasi bintang kembar. Salah satu bintang meledak
sehingga banyak material yang terlempar. Karena
bintang yang tidak meledak mempunyai gaya gravitasiyang masih kuat, maka
sebaran pecahan ledakan bintang tersebut mengelilingi bintang yang tidak
meledak. Bintang yang tidak meledak itu adalah matahari, sedangkan pecahan
bintang yang lain adalah planet-planet yang mengelilinginya.
PEMBAHASAN
BUMI DAN ALAM SEMESTA TERKAIT GEOLOGI
c.Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak bumi. (Perubahan di bumi disebabkan oleh perubahaniklim dan cuaca).
Para ahli geologi mempunyai hipotesa bahwa bumi kita
telah terbentuk sekitar sekitar 4,6 milyar tahun yang lalu bersamaan dengan
planet-planet lain yang membentuk tatasurya dengan matahari sebagai pusatnya.
Menurut teori kabut (Nebula) pembentukan sistem tata surya itu berlangsung
dalam tiga tahap:
a. Matahari dan planet-planet lainnya masih berbentuk gas, kabut yang
begitu pekat dan besar
b. Kabut tersebut berputar dan berpilin dengan kuat, dimana pemadatan
terjadi di pusat lingkaran yang kemudian membentuk matahari. Pada saat yang
bersamaan materi lainpun terbentuk menjadi massa yang lebih kecil dari matahari
yang disebut sebagai planet, bergerak mengelilingi matahari.
c. Materi-materi tersebut tumbuh makin besar dan terus melakukan
gerakan secara teratur mengelilingi matahari dalam satu orbit yang tetap dan
membentuk Susunan Keluarga Matahari
Sementara itu sejarah kehidupan di bumi baru dengan berbagai makhluk
hidupnya diperkirakan terjadi pada 3.500.000.000 tahun lalu dengan munculnya
micro-organisma sederhana yaitu bakteri dan ganggang. Kemudian pada
1.000.000.000 tahun lalu baru muncul organisme bersel banyak. Baru pada sekitar
540.000.000 tahun yang lalu kehidupan di bumi yang semakin komplek secara
bertahap mulai berevousi. Perkembangan tumbuhan diawali oleh Pteridofita
(tumbuhan paku), Gimnosperma (tumbuhan berujung) dan terakhir Angiosperma
(tumbuhan berbunga). Sedangkan perkembangan hewan dimulai dari invertebrata,
ikan, amfibia, reptilia, burung dan terakhir mamalia, kemudian terakhir kali
muncul manusia.
Dalam
perkembangannya, planet bumi terus mengalami proses secara bertahap hingga
terbentuk seperti sekarang ini. Ada tiga tahap dalam proses
pembentukan bumi, yaitu:
a.Awalnya, bumi masih merupakan planet
homogen dan belum mengalami perlapisan atau perbedaan unsur.
b.Pembentukan perlapisan struktur bumi
yang diawali dengan terjadinya diferensiasi. Material besi yang berat jenisnya
lebih besar akan tenggelam, sedangkan yang berat jenisnya lebih ringan akan
bergerak ke permukaan.
Bumi
merupakan satu-satunya planet yang dapat dihuni oleh berbagai jenis mahluk
hidup. Permukaan bumi terdiri dari daratan dan lautan. Secara struktur,
lapisan bumi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut:
1. Kerak bumi (crush) merupakan
kulit bumi bagian luar (permukaan bumi). Tebal lapisan kerak bumi mencapai
70 km dan merupakan lapisan batuan yang terdiri dari batu-batuan basa
dan masam. Lapisan ini menjadi tempat tinggal bagi seluruh mahluk hidup. Suhu
di bagian bawah kerak bumi mencapai1.100oC.
Lapisan kerak bumi dan bagian di bawahnya hingga kedalaman 100 km
dinamakan litosfer
2. Selimut
atau selubung (mantle) merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan kerak
bumi. Tebal selimut bumi mencapai 2.900 km dan merupakan lapisan batuan padat.
Suhu di bagian bawah selimut bumi mencapai 3.000oC.
3. Inti bumi
(core), yang terdiri dari material cair, dengan penyusun utama logam besi
(90%), nikel (8%), dan lain-lain yang terdapat pada kedalaman 2900 ± 5200km.
Lapisan ini dibedakan menjadi lapisan inti luar dan lapisan inti dalam. Lapisan
inti luar tebalnya sekitar 2.000 km dan terdiri atas besi cair yang suhunya
mencapai 2.200oC. Inti dalam merupakan pusat bumi berbentuk bola dengan
diameter sekitar 2.700 km. Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi yang suhunya
mencapai 4.500oC.
KESIMPULAN
Bumi
Indonesia dengan segala isinya merupakan bagian dari planet bumi yang tercipta
melalui evolusi sejarah sejak milyaran tahun yang lalu. Dari penemuan
fosil-fosil yang merupakan sisa-sisa bukti kehidupan masa lalu, menunjukkan
bahwa bumi Indonesia dan seisinya bukanlah lebih muda dibandingkan dengan
belahan bumi lainnya.
Ada
beberapa teori mengenai pembentukan Bumi :
1.Teori Bigbang Dari gumpalan kabut yang
berputar sangat cepat hingga melontarkan bagian - bagian kecil dari kabut
tersebut. Material tersebut mengalami pendinginan dan memadat hingga
membentuk benda - benda langit seperti planet (termasuk Bumi).
2. Teori kabut Kant – Laplace Bumi dan planet lainnya berasal dari kabut yang
terlempar dari kumpulan nebula dan mengalami kondensasi.
3. Teori Planetesimal Bumi terbentuk dari
gas - gas yang meledak keluar dari atmosfer matahari akibat gaya tarik -
menarik antara matahari dengan sebuah bintang besar.
4. Teori Pasang Surut Gas Sebuah bintang mendekat ke matahari dan menyebabkan pasang surutnya
gas pada tubuh matahari. Gas tersebut menjilat
keluar mengikuti arah bintang. Lama kelamaan lidah mengalami perapatan
gasdan material - materialnya pecah lalu mengalami
pendinginan menjadi planet - planet.
5. Teori Bintang
Kembar Terdapat dua bintang yang
bentuknya sama dimana salah satunya pecah dan membentuk planet - planet. Sedang
bintang yang satunya menjadi matahari. Dari teori - teori di atas dapat di
simpulkan bahwa, Bumi terbentuk dari bagian kecil ringan yang terlempar ke
luar saat gumpalan kabut raksasa berotasi, atau meledak.
Secara
struktural bumi tersusun atas :
1.Kerak Bumi(crush), kurang lebih 70 km,
lapisan dimana makhluk hidup tinggal.
2. Mantel, kurang lebih 2900 km, lapisan
yang banyak mengandung batuan padat
3. Inti Bumi(core), kurang lebih 5200 km,
penyusun lapisan ini adalah besi dan nikel.
DAFTAR PUSTAKA
Varberg, D &
Purcell, E.J. 1997. Future
Science. Prentice Hall.
Hendro Darmodjo dan
Yeni Kaligis. 2004. Ilmu Alamiah Dasar.
Jakarta: Universitas Terbuka.
Scribd. 2008. Bumi,
Bulan, Dan Alam Semesta. Diambil dari http://www.scribd.com/doc/60399500/Bumi-Bulan-Dan-Alam-Semesta diakses pada tanggal 17 Maret
2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar